Berhenti Merokok Itu Demi Siapa?


Bagi beberapa orang terutama yang sudah masuk kategori perokok berat cenderung sulit melepaskan kebiasaannya ini. Tapi jika perokok ingin menghentikan kebiasaannya, maka demi siapa ia melakukannya?


"Alasan orang berhenti merokok biasanya pertama kali karena sudah sakit, jadi untuk dirinya sendiri," ujar Dr Nancy Tobing Hutabarat, SpP, FCCP, MARS, dokter ahli paru RSUD Pasar Rebo Jakarta, saat dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (25/7/2012).





Selain itu Dr Nancy menjelaskan ada hal lain yang turut mempengaruhi seseorang mampu berhenti merokok yaitu ada niat yang kuat serta pengaruh dari keluarga misalnya anak jadi batuk-batuk.


Beberapa penyakit yang bisa membuat orang berhenti merokok misalnya batuk yang tak kunjung sembuh, gangguan seperti flek di paru-paru, tuberculosis bahkan hingga penyakit kanker. Ini karena rokok membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lemah sehingga mudah tertular atau terserang penyakit.


Dr Nancy menuturkan faktor-faktor berhenti merokok sangat sulit ditentukan, tapi hal yang terpenting adalah adanya niatan dari dalam dirinya bahwa merokok tidak ada gunanya untuk tubuh.


Hal ini karena efek dari rokok bisa baru muncul setelah bertahun-tahun akibat efek adiksi yang bertambah. Jadi umumnya perokok tidak menyadari bahwa kebiasan yang dilakukannya berbahaya tidak hanya untuk dirinya sendiri tapi juga bagi orang orang lain.


"Perokok pasif menghirup asap rokok secara sempurna karena ia sama sekali tidak punya ketahanan tubuh, ini berbeda dengan perokok aktif yang punya sistem imun untuk melawan. Karenanya perokok pasif lebih rentan memiliki dampak buruk," ungkapnya.


Ada studi yang menunjukkan sekitar 8 dari 10 istri-istri dari suami yang perokok aktif memiliki kanker paru, karena itu merokok membahayakan semua orang dan nggak ada manfaatnya dari merokok itu.


Sementara itu dr Tribowo Tuahta Ginting, SpKJ yang bergabung menjadi tim dokter di Klinik Berhenti Merokok RSUP Persahabatan menyatakan kebanyakan orang berhenti merokok karena keluarga seperti anak, istri atau pasangan sama kesehatan dirinya sendiri dan orang lain.


"Biasanya karena merasa badannya sudah nggak enak, atau karena ia baru memiliki anak. Tapi biasanya karena dari dirinya sendiri memang sudah punya niat sebelumnya dan didukung oleh orang-orang disekitarnya," ujar dr Tribowo.

0 komentar:

Copyright © 2012 Hidup Sehat.
Blogger Template by Clairvo